Mengelolah uang artinya mengelolah perilaku

Aku mendengar cerita dari beberapa teman dan kenalan seusiaku yang sudah lebih dulu menikah. Dari cerita-cerita mereka, aku menarik satu kesimpulan bahwa selain menjaga hubungan dengan pasangan, menjaga hubungan dengan keuangan juga merupakan hal yang sangat krusial, bagaimana kita mengelolah dan bagaimana kita memperilakukannya bisa sangat mempengaruhi hubungan kita.  Aku belum punya pengalaman dalam hal hubungan rumah tangga, jadi mari kita bahas dari sisi lain yaitu tentang mengelolah keuangan.

"Tidak penting seberapa cerdas dirimu dengan uang, semuanya tergantung perilakumu" 

Begitu kata Morgan Housel pada bukunya The Psyehology Of Money. Aku lebih suka mempersingkatnya dengan " Mengelolah uang = Mengelolah perilaku" 

Kita lahir dengan latar ekonomi yang berbeda-beda, yang artinya pemahaman kita tentang uang juga akan sangat berbeda jauh. Apa yang menurut kamu berlebihan perihal keuangan bisa jadi itu adalah hal yang wajar menurutku, begitupun sebaliknya. Walau buku The Psyehology Of Money mengatakan tidak penting seberapa cerdas kita dengan uang semuanya tergantung perilaku, bukan berarti kita menutup diri dengan dasar-dasar ilmu  mengelola keuangan.

Mengelola keuangan artinya mengelola banyak hal bukan hanya dari hitungan matematika uang datang dan pergi, tetapi yang sangat penting diajarkan bahkan ke orang yang cerdas sekalipun yaitu tentang perilakuaku. 

Sepertinya aku sudah terlalu banyak mengutip isi buku The Psyehology Of Money. Sekarang akan ku ceritakan dari pengalaman pribadiku, mari kita mulai dari melihat kita berada di level mana perihal keuangan.


Data dari The world population in 2017. Billions of people on different incomes menunjukkan ada empat level penghasilan penduduk dunia. Mari kita telaah satu-persatu

level satu, penduduk dengan pendapatan US$1 dolar Perhari sekitar 1.000.000.000 orang hidup di level ini rata-rata mereka harus berjalan tanpa Alas kaki selama satu jam untuk mendapatkan air bersih. Mereka tidak sanggup membeli obat yang membuat kemungkinan meninggal cukup tinggi saat terkena penyakit.

level dua, penduduk dengan pendapatan US$4 per hari, sekitar 3.000.000.000 orang yang hidup di level ini. Di level ini mereka mulai bisa menabung dan membeli kebutuhan dasar seperti Alas kaki, mereka bisa membeli ayam yang nantinya bisa menghasilkan telur untuk diimakan, namun tak jauh beda dengan level satu, jika ada keluarga yang sakit, kemungkinan mereka menjual harta nya untuk berobat kemudian kembali ke level satu.

Level tiga, pendapatan lebih US$16 per hari ada sekitar 2.000.000.000 orang yang hidup di level ini kebutuhan pokok tidak lagi menjadi beban pikiran mereka sudah menggunakan motor untuk pergi bekerja dan rata-rata anak mereka bersekolah hingga lulus SMA.

Llevel empat, penduduk yang hidup dengan pendapatan US$32  per hari, sekitar 1.000.000.000 orang hidup di level ini. Mereka sudah tidak perlu memikirkan US$3 bisa buat makan apa. Air bersih adalah hal yang lazim bahkan mereka punya pemanas air, anak anak mereka bisa bersekolah hingga lulus kuliah, mereka terbiasa dengan tempat tempat makan mewah, mereka memiliki ponsel pintar yang tiap bulan di isi paket internet. 

Dari ke empat level di atas ku yakin kamu termasuk orang yang berada di level empat. Yang berarti dari mana pun sumber penghasilan kamu, dari orang tua, pekerjaan lepas, atau yang lainnya seharusnya cara ini bisa kamu lakukan juga. Mari kita mulai!

Anggap saja kita punya penghasilan sebesar Rp.2.000.000 setiap bulannya, hal pertama yang harus kamu lakukan yaitu mengalokasikannya, setiap orang punya persentasi keuangan yang berbeda beda, aku akan contohkan dengan persentasi keuanganku : 55%, 35%, 10%.

55% adalah tabungan. 35% adalah biaya sehari-hari seperti makan, transportasi, paket interne. 10% adalah hal-hal yang aku inginkan, beli gear kamera, baju baru, sepatu, dan lainnya

Untuk mengetahui presentasi keuangan ini, aku melihat perilaku keuangan ku dengan cara mencatat semua pengeluaran selama satu hingga dua bulan, dengan begitu kita akan punya data yang bisa kita gunakan untuk menentukan kira-kira berapa banyak biaya hidup yang kita butuhkan selama sebulan, apa saja pengeluaran yang tidak semestinya berlebihan dan yang terpenting kita jadi punya bahan evaluasi untuk perilaku keuangan kita di bulan berikutnya.Aku menggunakan notion untuk mengelola dan mencatat keuangan (Download Template)

Aku juga baru tahun ini belajar mengelola keuangan. Belajar mengelola keuangan bukan berarti harus punya uang banyak dulu tetapi hanya dengan sekedar mencatat pengeluaran dan pemasukan adalah langkah terbaik untuk meningkatkan level keuangan kita ke tingkat selanjutnya. Memiliki catatan keuangan akan memengaruhi perilaku kita dengan uang.


Salam, 

Hariadi Rahmat.